BERISLAM SECARA EFEKTIF-EFISIEN MENGGAPAI RIDHO ALLAH SWT (Analisis Kasus Puasa Sunnah Rajab)
Oleh Fuad Amsyari
MEMBACA POLEMIK pemakaian Hadis lemah/dhoif vs Hadis palsu/maudhu’ di medsos tentang manfaat mengerjakan RITUAL PUASA Sunnah RAJAB saya mengingatkan bhw perdebatan itu bisa berkepanjangan dan akan memakan waktu & energi umat tidak sedikit. Ujungnya tidak pula ada kepastian krn hanya katanya ustad fulan & fulan. Jika praktek puasa sunnah Rajab tsb dikerjakan tanpa kejelasan pssti terkait kualitas hadisnya maka tentu ada resiko malah bisa mendapat dosa karena melakukan bid’ah dholalah jika info ritual sunnah tsb tidak dari Nabi Muhammad SAW, Siapkah menerima resiko itu?
MEWASPADAI ISTILAH “POLITISASI ISLAM” DAN PENISBATAN “PARTAI NASIONALIS” HANYA UNTUK PARTAI SEKULER
Oleh Fuad Amsyari
Saya prihatin munculnya lagi istilah “POLITISASI ISLAM” di kalangan umat Islam di era gencarnya skenario proses deislamisasi & islamophobia di dekade ini.
Umat perlu waspada agenda pelemahan-penaklukan Islam & Umat dlm arena nasional & internasional. Memang banyak (termasuk orang Islam sendiri yg sdh terjerat sekulerisme) yg menuding bhw Partai Islam itu MENJUAL ISLAM UNTUK KEPENTINGAN POLITIK TOKOH2NYA. Tuduhan itu memang bagian dari kampanye orang sekuler untuk memenangkan Partai Sekuler mrk. Juga ada penggiringan agresif melalui media bhw Partai Sekuler itu Partai Nasionalis, sedang Partai Islam itu sektarian. Itulah contoh2 propaganda orang sekuler yg seharusnya dilawan oleh Partai Islam Ideologis, bukan dibiarkan saja koar2 tersebut berlarut2. (more…)
MENDUKUNG HIZBULLAH (Partai Islam Ideologis) ADALAH FARDHU ‘AIN BAGI SETIAP INDIVIDU MUSLIM
(Ringkasan Materi dalam Webinar Dialog Islam Politik ke 2, Sabtu 25 Juli 2020)
Oleh Fuad Amsyari PhD
Iftitah:
Menjadi seorang muslim tdk hanya wajib melaksanakan tuntunan Allah SWT yg berskala personal seperti shalat, puasa, haji, bekerja halal, makan-minum-pakaian sesuai syariat, dll., tapi juga wajib bersama muslimin lain membentuk kekuatan politik berMisi/Ideologi Islam yg disebut Hizbullah. Kekuatan politik itu diperlukan supaya Islam bisa memimpin Tatanan Sosial Plural agar tatanan tsb tidak rusak dan terwujudlah masyarakat plural yg sejahtera merata & berkeadilan. Itulah hakekat makna tujuan dihadirkannya Islam oleh Allah SWT. (more…)
MAKNA, MISI, dan SUBSTANSI “ISLAM POLITIK”
(Ringkasan Materi dalam Webinar ISLAM POLITIK, Sabtu 4 Juli 2020 di Mesjid Rhjoudhotul Falah, Surabaya).
Oleh Fuad Amsyari PhD
Iftitah:
Memeluk agama Islam itu bukan sekedar supaya kita mempunyai agama tapi karena ada keyakinan di hati bhw dg berislam itulah hidup akan selamat dan berhasil di dunia fana dan di akherat sesudah mati kelak. Agama Islam itu bukan asesoris yg semaunya dipakai, dibuang, atau diganti setiap saat, sesukanya, tanpa implikasi thd nasib diri kini & mendatang. Karena itu berislam haruslah diupayakan agar benar & utuh sesuai ajaran yg tertera di dalam al Qur’an & Hadis shohih Nabi Muhammad SAW. Dari kedua acuan dasar itulah kemudian bisa difahami apakah tuntunan ISLAM POLITIK itu, dan mengapa wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, selain melakukan tuntunan agama Islam lainnya seperti Ritual & Amal sosial.
Berikut ini penjabarannya: (more…)
JANGAN CEROBOH TERHADAP COVID19 DAN TETAP FOKUS BERDAKWAH ISLAM POLITIK
Oleh Fuad Amsyari
Assalaamu’alaikum Wr Wb.
Saat ini kian ramai saja polemik terkait masalah umat Islam, seperti Mesjid ditutup, Haji 2020 batal, RUU HIP, Perppu 01/2020, New Normal unt Covid19, dll. Sayangnya banyak polemik yg tidak menyentuh/masuk ke inti/SUMBER permasalahan umat sehingga selain membuat umat jadi tambah bingung juga terlupa untuk membuat langkah kunci/BENAR dalam berislam & berdakwah. (more…)
CATATAN EPIDEMIOLOGIS TERKAIT “NEW NORMAL” PADA PANDEMI COVID19.
Oleh Fuad Amsyari dr, MPH, PhD.
I. HERD IMMUNITY ITU PENDEKATAN PREVENTIF
- Herd Immunity adalah pendekatan preventif, awalnya agar sekelompok ternak dlm suatu wilayah peternakan tertutup bisa terlindungi dari serangan epidemi penyakit infeksi yg datang dari luar wilayah peternakan/ranch. Caranya klasik, ternak divaksinasi dg target cukup 80% (tdk perlu 100%nya) karena yg 20% tdk divaksinasi nantinya akan ikut terlindungi tetap sehat oleh ternak sekelilingnya yg sdh kebal krn vaksinasi. Itulah gambaran yg mudah dicerna bagaimana mekanisme kerja Herd Immunity, kasus perlindungan sekelompok ternak di suatu peternakan / ranch yg ‘tertutup’ dari luar. Kini masalahnya adalah jika ternak bisa dikendalikan mobilitasnya agar tidak mudah keluar-masuk area, maka tentu berbeda dengan mobilitas manusia, apalagi di era saintek sekarang. Ternak di contoh itu dikebalkan dg vaksinasi, tdk oleh proses terInfeksi alami yg bisa membuat ternak sakit & mati sehingga si peternak rugi besar. Bgmn untuk manusia, yg tentu saja kesakitan & kematian manusia karena terinfeksi alami suatu penyakit jauh harus lebih dijaga/dihargai dibanding kasus ternak. Dari penjelasan2 di atas tampak jelas bhw Herd Immunity sulit dijadikan basis mengatasi wabah covid19 tatkala belum ditemukan vaksin.
TETAP PRODUKTIF DALAM BERISLAM YG BENAR & KAFAH DI TENGAH GEJOLAK COVID19
Oleh Fuad Amsyari PhD
Dlm kondisi apapun kita hrs tetap hidup produktif ditinjau dari ukuran agama Islam supaya sukses & selamat dunia-akherat.
Di saat kita dlm kondisi pembatasan sosial / social distancing dll krn pandemi covid19 hendaknya masing2 kita tetap bisa produktif dlm berislam, termasuk dlm beIslam Siyasi/Politik, mengikuti percontohan Nabi dlm berislam. Bgmn bentuk operasionalnya tentu amatlah variatif sesuai kondisi diri & lingkungan masing2.
Mengapa kita hrs tetap produktif dlm berislam walau di tengah pandemi covid19 yg dinilai amat mengerikan? Jawaban dari tinjauan aqidah Islam amatlah jelas yakni jika umat terus & bahkan tambah produktif dlm berislamnya tentu akan kian dekat dg Allah SWT shg semakin besar pula berkah yg kita terima dlm berbagai bentuk yg tdk bisa dikirakan. Berkah itu bisa berupa misalnya ketenteraman hati, rizki yg lancar, kehormatan sosial, bahkan dapat berupa perlindungan dari infeksi covid19. Bukankah hal2 spt itu menjadi harapan setiap muslim di dunia saat ini, di samping nanti di akherat masuk surga? (more…)
MEMBEDAKAN INFEKSI VIRUS DENGAN BAKTERI, Memperkaya Wawasan Kedokteran di Tengah Pandemi Covid19
Oleh Fuad Amsyari, dr, MPH, PhD
1. Bakteri itu mahluk hidup lembut atau micro-organisme yg bisa berbiak sendiri menjadi berjuta, bermilyar dalam waktu relatif pendek di tempat yg cocok (bisa di dalam organ tertentu tubuh manusia) sesuai karakter bakterinya. Masa atau periode waktu mulai masuknya bakteri ke tubuh lalu berbiak cepat sampai ke sejumlah besar tertentu dan merusak banyak sel2 sehingga organ terluka dan orangnya jatuh sakit disebut masa inkubasi. Awal masuknya bakteri ke tubuh manusia tidak hrs dlm jumlah banyak dan tidak juga harus berkali2 masuk (pemaparan ulang) untuk membuat orang jatuh sakit. Proses seperti itu disebut sbg DOSE INDEPENDENT. (more…)
HIZBULLAH ADALAH KUNCI KEMENANGAN ISLAM DI DUNIA PLURAL
Al Qur’an surat al Ma’idah (05) ayat 55 & 56 adalah Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW saat di Madinah, yg artinya:
“Sesungguhnya Pemimpin kalian itu hanyalah Allah, RasulNya, dan Orang yg berkategori Mukmin, yakni orang yg menegakkan shalat, membayar zakat, dan mereka yg tunduk (pd tuntunan Allah)”
“Dan barang-siapa yg mengambil sebagai Pemimpinnya itu Allah, RasulNya, dan Orang yg berkategori mukmin maka sungguh Hizbullah, mereks itulah yg berhasil (menang dalam perebutan kepemimpinan di dunia pluralnya)”
Dalam suatu posting ada seorang ustad yg memaknai Hizbullah itu hanya sebagai ‘golongan Allah” secara umum, atau malah disebut sebagai ‘pasukan perang Allah’. Padahal ayat ttg Hizbullah dalam al Qur’an itu terkait dg persaingan kepemimpinan orang Islam dg orang kafir (Qs05:51-57).
Hizb itu jelas mengacu pada kelompok bermisi memimpin suatu tatanan masyarakat plural, bukan asal kelompok/golongan secara umum, juga bukan pasukan perang. Wahyu ttg hizbullah itu turun di fase Madinah, yg sudah menyangkut masalah sosial-politik/ syariat syiyasiyah, tdk di fase Mekah di mana isi wahyu di fase Mekah terkait tentang syariat syahshiyah/personal.
Dalam sejarah di dunia Islam yang panjang banyak orang lalu mengubah/ mengaburkan makna Hizb sebagai kekuatan politik karena mereka sedang di bawah sistem kesultanan/kerajaan krn dlm sistem tersebut masalah kepemimpinan di dunia plural sdh dianggap selesai. Raja/Sultan dengan keturunannya itulah Pemimpin tatanan sosial plural, tdk diperlukan adanya kekuatan politik yg berkaitan dg pemilihan Pemimpin Formal di sana.
Seperti yg sudah banyak diketahui bahwa Wahyu Allah SWT yg disampaikan kepada RasulNya itu sesudah turun akan berlaku pd era kapanpun dan di manapun terkait makna misi keIslamannya. Dalam Era demokrasi di mana umat Islam hrs bersaing dlm masalah kepemimpinan di dunia plural maka Hizb hrs dikembalikan ke makna yg benar, yakni kelompok politik Islam untuk memenangkan Kepemimpinan oleh Islam dlm tatanan sosial plural, seperti era Nabi beserta para sahabat di fase Madinah.
Umat Islam harus mewaspadai adanya upaya pembodohan oleh orang lain (lawan/musuh Islam) dg memaknai salah terhadap istilah2 di dalam ayat2 al Qur’an. Sebagai contoh yg kini juga sedang marak dipopulerkan adalah misalnya istilah JIHAD dimaknai ‘bersungguh-sungguh’ belaka. Juga istilah ‘Rahmatan lil ‘alamin’ dimaknai asal berbuat baik pd seseorang, atau bahkan sikap ‘diam’ saja saat Islam dihina orang.
Dari isi ayat al Qur’an dan sejarah Perjuangan Nabi dg para sahabat beliau makna HIZBULLAH adalah KEKUATAN POLITIK UMAT ISLAM, bukan asal golongan/kelompok umat Islam.
Kewajiban umat Islam di era modern sekarang ini harusnya memerinci ciri Hizbullah sehingga bernilai operasional bisa jadi panduan untuk dikerjakan umat Islam dlm kehidupan nyata. Di jaman demokrasi di mana manusia lalu membuat kelompok2 politik beraneka ragam maka Hizbullah perlu memiliki ciri spesifik yg membedakannya dg kelompok politik yg memperjuangkan agenda yg berbeda dg umat Islam. Berikut ini minimal karakter Hizbullah yg akan dikenali oleh umat Islam dg mudah. Partai Islam, bila sudah ada, diharapkan menyesuaikannya.
Ciri2 operasional HIZBULLAH, kekuatan politik Islam yg kini dikenal sebagai Partai Politik Islam, adalah:
- Asas Partai harus Islam
- Kekuasaan tertinggi Partai adalah Majelis Syuro, yg terdiri dari sejumlah ‘Ulama” dalam artian Mukmin pejuang Islam berkemampuan memahami sumber acuan Wahyu & Sains terkait seluk beluk kepemimpinan dalam masyarakat plural.
- Majelis Syura dipilih
dlm suatu forum musyawarah berupa ‘Muktamar Ulama Partai Islam’ representasi ulama dalam lingkup Nasional.
- Kepemimpinan Exekutif Inti Partai di semua tingkatan (seperti Ketua umum & Sekjen di tingkat Nasional) harus berkategori Mukmin aktifis Islam, yang diangkat-diberhentikn oleh Majelis Syuro
- Semua Calon Pejabat Publik (Exekutif, Legislatif, Yudikatif) yg diusung Partai unt semua tingkatan hrs berkategori Mukmin aktifis Islam & ditetapkan MjSy
- Jika diperlukan ada Aliansi dg Partai lain maka akan dilakukan hanya JIKA untuk mengusung Calon dari Partai Islam. Partai lain yg akan dipilih untuk aliansi itu ditetapkan oleh MjSy.
- Pejabat Publik Formal dari Partai Islam harus mengikuti arahan kebijakan2 yg disiapkan oleh MjSy. Pejabat publik tsb hanya dpt diganti/diberhentikn oleh MjSy
- Hizbullah/Partai Islam harus bersikap OPOSISI tatkala kekuasaan Exekutif (Nasional & Daerah) bukan oleh Kader Partai Islam
- Program2 Partai Islam hrs menyentuh kebutuhan rakyat, namun berorientasi Solusi Syar’i berbasis Qur’an-Hadis shohih-Sains valid unt mengatasi masalah2 Bangsa-Negara
- Aktifitas2 Partai Islam hrs bersifat proaktif & vokal untuk memuliakan Islam dan membela-membantu umat Islam di dalam & luar negeri
- Manajemen harta-benda Partai hrs Syar’i, dengan prinsip dasar sbb:
- Pemisahan tegas milik Individu Pengurus vs milik Partai (harta Partai bukan milik Pengurus, dan sebaliknya)
- Kebijakan umum terkait Pemasukan & Pengeluaran harta partai oleh MjSy. Exekutif berperan melaksanakan sesuai dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Partai (APBP). Tdk perlu ada organ lain terkait pengendalian aset, spt dibuatnya yayasan dll
- Pendapatan Fungsionaris partai yg menjadi Pejabst Formal Negara masuk ke kas partai. Pejabat ybs digaji oleh partai sesuai kebijakan APBP
- APBP ditetapkan MjSy, diketahui oleh Exekutif Partai (Ketua-Sekr) sampai di tingkat Kabupaten/Kota
- Program Strategis Hizbullah adalah:
GERAKAN PENYADARAN UMAT bhw MENDUKUNG PARTAI SEKULER ITU HARAM, MELANGGAR AL QUR’AN, akan berdampak KERUSAKAN UMAT & ISLAM, DOSANYA TERAMAT BESAR, BISA MELAMPAUI PAHALA YG DIDAPAT dari IBADAH MAHDHOH sehingga terancam Neraka
Surabaya, 23 Ramadhan 1441 H
Recent Comments