NASIB MINORITAS MUSLIM DI NEGARA ASING

14 September 2009 at 14:56 2 comments

Republika 14 September hlm 9 memberitakan bagaimana muslim minoritas di Inggris menghadapi provokasi kelompok anti Islam. Mereka melakukan penyerangan ke mesjid2. Pemerintah Inggris mengakui adanya kelompok anti-Islam yang menimbulkan masalah sosial. Mereka dikatakan berasal dari kelompok ekstrem kanan (tanpa menyebut agamanya), antara lain ‘English Defense League’ yang kerap menggunakan taktik provokasi dan berharap munculnya reaksi umat Islam sehingga terjadi kekerasan. Sebaliknya kelompok itu malah menyatakan bahwa kekerasan mereka diprovokasi oleh kelompok Islam dan mereka hanyalah menentang kelompok Islam militan. Sementara itu umat Islam di Inggris mengatakan bahwa kelompok tersebut hakekatnya anti Islam, dan hanyalah alasan saja mereka menentang Islam militan, hanya sebagai kamuflase. Mereka bukanlah orang yang mendukung ‘Pembauran Komunitas’. Bahkan pada Jumat 11 September lalu bersamaan dengan peringatan peristiwa 11 September 2001 mereka membuat demo menentang Islam dengan slogan ‘Stop Islamification of Europe’ yang hampir menimbulkan bentrokan dengan umat Islam. Mereka masih berjanji akan melakukan aksi unjuk rasa lagi. Nah, bagaimana pendapat anda?

Ada 2 pertanyaan penting yang perlu difahamkan dari kasus ini: 1). benarkah ada kelompok ANTI-ISLAM itu; dan 2). Bagaimana mengatasi Potensi Konflik Terbuka antara Umat Islam dan Kelompok Anti-Islam?

Dari sisi agama Islam sendiri sudah lama difahami bahwa bahkan sejak masa Rasulullahpun telah ada musuh Islam tersebut. Mereka justru sudah begitu kerasnya melawan Islam sampai ke bentuk upaya keras membunuh Rasulullah. Mengapa begitu kuatnya permusuhan mereka terhadap Islam? Dari sisi sosiologis dinyatakan bahwa seandainya agama Islam itu hanya mengajarkan dan bergerak di bidang akherat saja seperti mengajarkan cara ritual yang berbeda belaka maka sepertinya tidak akan ada permusuhan setajam itu terhadap Islam. Justru karena agama Islam memiliki konsep penataan sosial-politik kenegaraan yang amat berbeda dengan cara orang lain maka Islam lalu menjadi ancaman besar bagi kepentingan orang lain (yang ingin berkuasa dan mendapat keuntungan materiel tidak terkira besarnya oleh kekuasaannya). Adanya konflik kepentingan duniawi itulah yang membuat  amat kerasnya permusuhan terhadap Islam tersebut. Dari analisis ini lalu menjadi jelas sekali akan adanya orang yang anti Islam. Permusuhan itu bisa saja masih bersifat ‘potensial’, tersimpan di hati belaka, jika pengajaran Islam masih sebatas area ritual-individual. Permusuhan lalu menjadi terbuka dan menajam jika umat Islam sudah mengajukan konsep alternative dalam mengelola bangsa-negara demi kesejahteraan rakyat dan kedamaian dunia. Jika umat sudah menyentuh sisi pengelolaan alternative bangsa-negara inilah maka lalu disebut sebagai Kelompok Islam Militan.

Bagaimana mengatasi potensi konflik yang mengakibatkan kekerasan tersebut? Karena ajaran Islam memang memasuki rana sosial-politik-kenegaraan maka umat Islam yang bernasib sebagai MINORITAS di Negara Asing jelas perlu menyadari kekurangan mereka itu sehingga mampu bersikap menghindari kekerasan yang tidak perlu walau diprovokasi. Penyebaran Islam (dakwah Islamiyah) di wilayah tersebut tetap harus dilakukan dengan cara yang ‘hikmah wal hasanah’ sampai masyarakat di negeri itu benar-benar mengerti bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin (lihat artikel lain yang terkait di blog ini).

Kondisi umat yang justru ironis adalah jika jumlah muslim di suatu Negara itu MAYORITAS tapi pemerintahannya menerapkan kebijakan nasional yang bertentangan dengan syariat sosial-kenegaraan Islam serta didiamkan saja oleh orang-orang Islamnya sendiri. Akibatnya menjadi jelas, yakni penduduk yang mayoritas muslim itu tetap miskin dan kekayaan negerinya menjadi jarahan asing melalui proses eksploitasi yang canggih dan halus. Rahmatan lil ‘alamin di negerinya tidak terealisir, bahkan lalu diprovokasi serta dituduh ekstrimis, tidak sejalan dengan kehendak dunia internasional, dan tidak pro demokrasi. Mari kita introspeksi dalam-dalam agar Allah swt memberikan ampunan dan kekuatan pada kita untuk bertindak yang benar. Amin.

Indonesia, 23 Ramadhan 1430H.

Entry filed under: Internasional. Tags: , , , , , .

ORANG ALIM MASUK NERAKA, PELACUR MASUK SURGA? Astaghfirullah, Apa Pesan Dibaliknya? AL QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP KAUM MUSLIMIN: (Khotbah Iedul Fithrie 1430H/2009M)

2 Comments Add your own

  • 1. M Murniati  |  19 September 2009 at 06:33

    Salaam. Sebagai salah-satu anggota minoritas Muslim di London, kejadian huru-hara di masjid Harrow – 20 menit dari tempat kami tinggal- adalah hal yang amat menyedihkan. Namun bukan hal yang luar biasa karena sebenarnya setiap “peringatan” 09/11 dan London Bombing 07/07 selalu ada saja isu yang berkaitan dengan Muslim berdengung di media massa Inggris. Untungnya para brothers yang baru menunaikan shalat Jumat tidak terprovokasi untuk ganti membalas agresivitas kelompok garis kanan keras tersebut. Yang kami dan teman-teman Muslim lain sesalkan sesungguhnya adalah diijinkannya aksi demo menentang perluasan masjid Harrow tersebut oleh polisi.

    Di negara berbasis nilai Kristen ini mayoritas Muslim moderat hanya bisa bersabar terhadap kekerdilan dan kepicikan pikir para intelektual sekuler yang menganggap Islam duri dalam daging dalam politik Inggris. Namun ironinya dalam masa resesi Inggris selama dua tahun terakhir ini, justru pasar retail -10% dari peluang kerja di Inggris- terangkat secara signifikan dengan mengakomodasi pangsa Muslim.

    Saya setuju dengan pernyataan bahwa karena pendekatan Islam yang menyeluruh itulah yang membuat inkorporasi nilai Islam mendapat tentangan keras. Biar demikian, sebagai contoh, Rowan Atkinson, Archbishop of Canterbury, dikritik tajam saat menyampaikan ide tentang kemungkinan untuk mengkontribusikan shariah dalam hukum sipil Inggris. Pada saat ia mengkritik tingkat konsumerisme Inggris yang sudah berlebih-lebihan dan kestabilan ekonomi syariah yang tahan resesi maka pernyataan terakhir tidak terbantahkan.

    Sejauh yang sama amati, isunya sebenarnya bukan lagi terfokus pada kejelasan niat kelompok-kelompok yang memusuhi Islam namun kekurang satuan dan ketidaktegasan umat Muslim Inggris dalam bersikap. Bagaimana tidak bila para anggota parlemen Muslim sendiri memanfaatkan secara maksimum fasilitas untuk kepentingan pribadi yang dibayar dari uang pajak rakyat? Dimanakah muka Abu Hamzah yang giat memprovokasi menentang kebijakan pemerintah Inggris disaat ia berani mengklaim a Chrysler untuk dirinya sendiri dengan uang pemerintah lokal (council)? Bila tidak memakai uang rakyat, beberapa mau digandeng sebagai alat negara; jarang berani bicara atas nama Islam.

    Kesimpulannya, keberanian kelompok2 garis kanan memprovokasi Muslim Inggris karena rentannya posisi politik Muslim sendiri.

  • 2. abdul Karim  |  20 September 2009 at 14:12

    YANG RAHMATAN LIL ALAMIN HANYA DAN CUMA ISLAM. YANG SELAIN ITU SEBALIKNYA. SUNGGUH BERBAHAYA MANAKALA KEKAYAAN, TEKNOLOGI, DAN KEKUASAAN BERADA DI TANGAN NON MUSLIM. SOLUSI DARI MASALAH-MASALAH YANG MUNCUL DIMANA-MANA, DIMANA ISLAM DIHINA, DILECEHKAN, DIUSIR, BAHMAN DIBUNUH, ADALAH …………. MUDAH2AN ALLAH MEMBERI KITA KEKUATAN, PERTOLONGAN, SEKALIGUS KESABARAN DALAM ARTI LUAS.

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


"tatkala mayoritas penduduk maju, maka minoritas terikut maju (TIDAK SEBALIKNYA), dan negara pun menjadi kokoh-kuat..."

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 67 other subscribers

Recent Posts

Archives

Calendar

September 2009
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Stats

  • 138,389 hits

Feeds